Sudah bertahun-tahun lamanya, kita lewati asa ini bersama,
segala halang rintang kita sebrangi tak peduli seberapa tajam duri yang
menusuk, karena bahagiamu adalah bahagiaku, dukaku, dukamu juga.
Buat kamu yang disana sahabat terkasihku, tidakkah kau ingat
masa-masa itu, ujian kita kali ini adalah mengalahkan nafsu dan meredam emosi
sehingga tak terjadi perselisihan seperti ini, tak terbersit sama sekali niat
untuk membencimu kawan, tak pula hati ini bisa marah karena aku menyayangimu,
karena aku berusaha mengerti posisimu.
Lihatlah sang rembulan yang malam ini begitu indah menerangi
gelap malam kita, mulai menyembunyikan diri di balik awan Karena tak sanggup
menyaksikan amarah diantara kita, menguji kesabaran kita, ketabahan kita karena
selama ini aku begitu rapuh sehingga sedikit bentakanpun sudah mulai memudarkan
semangat, aku hanya bisa melantunkan doa, semoga malam ini Allah menjaga
hati-hati kita dan menjadikan hari esok jauh lebih baik dari malam ini.
Dan satu lagi untukmu kawanku yang paling pengertian, si
miss. E, maaf tak bisa menemani dan meredakan tangis itu. Semoga Allah
menyediakan skenario yang indah untuk hidupmu kedepannya.
0 komentar:
Posting Komentar