Ahlan
wa sahlan ya ramadhan..
terbayang bila ramadhan bisa bicara ketika ku sambut ia dengan sapaan ahlan wa
sahlan.. dan ia akan menyapa balik mengatakan ahlambik ya ukhti,
terasa bahagia seandainya ku tau ruh ini masih bisa membersamai ragaku berjumpa
dengan mu lagi, karena akupun tidak pernah tau sampai kapan jantung ini akan
berdetak, apakah nafas ini akan diberikan kesempatan untuk tetap ku hembuskan
sampai kita bertemu..
ketika engkau menghampiriku di tempat persinggahanku, berharap pertemuan kita
Allah titipkan beribu keberkahan.
ahlan wa sahlan ya ramadhan.. seribu rasa ku simpan dalam syahdu rindu yang
selalu terngiang bersama fajar, nuraniku berbisik merindu perjumpaan dalam
aroma malam yang begitu segar..
engkaupun tau debar debar dalam qalbu, satu rasa yang sangat langka,
menginginkan ia takkan pernah lekang oleh apapun jua, saat syair terlantun
indah menggema hingga pertengahan malam menemaniku bermimpi
ahlan wa sahlan ya ramadhan.. ku menanti engkau datang dengan hati lapang,
bahkan ku persiapkan ia sedari dulu ketika engkau mulai berlalu tergantikan
dengan kawan baru…
kita akan bertemu lagi.. sebentar lagi.. terbayang wajah riang setiap hamba
yang menginginkan perjumpaan denganmu…. yang pasti kegembiraan menyambutmu
takkan berkurang meski ia terhalang usia.
ahlambik
ya ukhti.. jawaban singkat namun penuh makna menghadirkan kebahagiaan dan
ketulusan.. berhijrah karena kedatanganmu yang menghapus pilu dan lirih duka..
tak hanya sekedar bermakna, namun kehadiranmu yang menyambut membawa sejuta
syukur, menyatukan hati berserakan, menyambung ikatan yang telah lama
bercerai.. tak cukup hanya sampai disini, terlalu banyak rasa yang tersimpan
dalam memori batin hingga ia tak mampu diungkapkan lewat secarik tulisan..
Rabu, 27 Mei 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar